Jumat, 05 Februari 2021

TUGAS 2 KORUPSI DAN PEMERINTAHAN

 DAMPAK KORUPSI BAGI MASYARAKAT DAN NEGARA , PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI?



Dampak Korupsi Bagi Masyarakat Dan Negara?

       Korupsi sendiri merupakan salah satu bentuk penyelewengan untuk memperkaya diri sendiri. Dilihat dari sejarahnya, korupsi di tanah air sudah terjadi pada saat masa penjajahan. Di masa sekarang, hukuman pun sudah dijalankan di Indonesia. Akan tetapi, hal tersebut tidak serta merta membuat para koruptor jera untuk melakukan korupsi. Singkatnya, korupsi masih menjadi ladang bagi para oknum yang tidak bertanggung jawab. Lebih parahnya, Indonesia masuk ke dalam daftar negara dengan presentase besar dalam hal korupsi di dunia. Lantas, seperti apa dampak buruk yang dihasilkan dari korupsi yang sulit dibasmi di tanah air? Berikut adalah beberapa dampak buruk korupsi bila dilihat dari beragam aspek sehingga menyadarkan kita bahwa korupsi harus benar-benar dihilangkan di tanah air.

1. Dari Segi Demokrasi

          Dampak buruk dari korupsi pertama dilihat dari segi demokrasi. Dampak buruk ini sebenarnya adalah dampak utama akibat korupsi yang merajalela. Apakah Anda pernah mendengar serangan fajar pada saat pemilihan umum. Serangan fajar diartikan sebagai langkah yang dilakukan oleh sejumlah calon tertentu dalam memberikan imbalan berupa uang bagi siapa saja yang memilihnya saat pemilu berlangsung. Sehingga nantinya ia akan terpilih dan menduduki jabatan tertentu. Disadari atau tidak, pemberian uang tersebut sifatnya ialah sogokan. Tidak hanya berupa uang beberapa calon tertentu juga memberikan barang tertentu kepada masyarakat.

          Tujuannya sama yaitu untuk melancarkan jalannya untuk menduduki suatu jabatan. Apapun bentuk sogokan yang telah diberikan, hal tersebut adalah salah satu bentuk dari korupsi. Sayangnya, hingga kini beberapa masyarakat masih kurang teliti dan menganggap uang sogokan sebagai bentuk penggantian upah kerja selama memilih di TPS. Seperti yang kita tahu, pada saat pemilu masyarakat akan diliburkan untuk melakukan hak memilih suara di TPS. Dampak terburuk dari aktifitas tidak jujur ini dirasakan oleh para calon yang jujur saat pemilu. Bisa saja yang terpilih adalah calon yang telah melakukan sogokan kepada masyarakat sehingga calon yang jujur dan berkompeten kalah suara. Padahal dalam hal demokrasi, diperlukan kejujuran sehingga nantinya Indonesia akan menjadi negara bebas korupsi.

2. Dari Segi Ekonomi

          Dampak buruk selanjutnya ialah dari segi ekonomi. Dampak buruk yang satu inilah yang sering dikeluhkan oleh masyarakat di tanah air. Maju tidaknya sebuah negara rupanya biasa diukur dnegan tingkat ekonomi negaranya. Penelitian membuktikan bahwa makin maju suatu negara biasanya akan diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsi dalam negara tersebut. Korupsi memang selama ini sering terjadi di negara-negara berkembang misalnya Indonesia. Maka tidak heran bila negara-negara berkembang berada dalam kondisi perekonomian yang tidak baik dan relatif menunjukkan ketidakstabilan. Bahkan di dalam beberapa kasus, banyak ditemukan perusahaan yang faktanya memiliki koneksi dengan para pejabat.

          Karena itu mereka umumnya masih bisa bertahan dan merasa dilingdungi dari beragam persaingan. Tetapi, efek dari hal tersebut ialah perusahaan-perusahaan yang sebenarnya tidak efisien tetap bertahan dan malah merugikan perekonomian negara. Beberapa ahli ekonomi juga menyebutkan bahwa buruknya perekonomian di beberapa negara Afrika disebabkan oleh tingginya tingkat korupsi pada negara-negara tersebut. Para pejabat yang melakukan korupsi menyimpan uang mereka di berbagai bank yang ada di luar negeri. Sangat mengerikan bukan? Bahkan beberapa data menyebutkan perihal besarnya uang simpanan hasil korupsi para pejabat di negara-negara Afrika yang berada di luar negeri ternyata justru lebih besar bila dibandingkan dengan hutang negaranya sendiri. Tidak heran lagi bila ada beberapa negara di benua Afrika yang terlihat sangat terbelakang bila dilihat dari tingkat ekonomi dan pembangunan infrakstrukturnya. Padahal negara tersebut memiliki kekayaan alam dan sumber daya alam yang luar biasa.

3. Dari Segi Kepercayaan

          Tidak hanya dari segi keuangan dan demokrasi saja. Dampak buruk yang terjadi akibat korupsi juga merembet pada tingkat kepercayaan masyarakat. Krisis kepercayaan barangkali juga bisa terjadi di tanah air lantaran selama ini kasus korupsi tidak pernah mereda di Indonesia. Dampak yang satu perlu mendapat perhatian khusus lantaran masyarakat menjadi kurang percaya lagi terhadap lembaga pemerintah. Bila diposisikan sebagai pengamat, masyarakat di tanah air saat ini sudah semakin cerdas terutama dalam menilai sebuah kasus korupsi. Barangkali sebagian dari kita juga tidak pernah merasa puas dengan tindakan hukum kepada para koruptor. Pasalnya, banyak sekali koruptor yang menyelewengkan materi dalam jumlah yang tidak sedikit.

          Karena itu, untuk mengupayakan kembali kepercayaan masyarakat kepada lembaga pemerintah adalah tanggung jawab bersama. Hukum harus ditegakkan kepada siapa saja yang bersalah. Termasuk dalam hal mengatasi korupsi. Tindakan korupsi akan terus terjadi bila hukuman untuk para koruptor tidak terlalu berat. Meski begitu, masyarakat juga perlu mengapresiasi kinerja KPK dan polisi dalam memburu para koruptor di Indonesia. Apapun bentuknya, korupsi adalah tindakan yang tidak dibenarkan dan haram dilakukan oleh siapa saja baik masyarakat maupun pejabat negara.

  

 Apa Saja Penyebab Korupsi antara lain:

1. Faktor Politik

Politik adalah salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan politis para pemegang kekuasaan, bagkan ketika meraih dan mempertahankan kekuasaan.

2. Faktor Hukum

Faktor hukum bisa dilihat dari aspek undang-undang dan sisi lain lemahnya penegakan hukum. Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan yang tidak jelas dan tegas sehingga multi tafsir, kontradiksi, dan overlappingdengan peraturan lain.

3. Faktor Ekonomi

Salah satu penyebab korupsi yakni terjadinya korupsi. Hal ini karena pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.

4. Faktor Organisasi

Organisasi yang menjadi korban korupsi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka pelungan atau kesempatan untuk terjadinya korupsi. Apabila organisasi tidak membuka peluang sedikitpun bagi seseorang untuk melakukan korupsi, maka korupsi tidak akan terjadi.


Terimakasih sudah berkunjung diblog saya semoga dapat membantu pengetahuan teman-teman, see you

Social Media:

Instagram : https://www.instagram.com/intancomaladewii/

Twitter: https://www.twitter.com/intancomaladewi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar