DAMPAK KORUPSI BAGI MASYARAKAT DAN NEGARA , PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI?
Dampak Korupsi
Bagi Masyarakat Dan Negara?
Korupsi
sendiri merupakan salah satu bentuk penyelewengan untuk memperkaya diri
sendiri. Dilihat dari sejarahnya, korupsi di tanah air sudah terjadi pada saat
masa penjajahan. Di masa sekarang, hukuman pun sudah dijalankan di Indonesia.
Akan tetapi, hal tersebut tidak serta merta membuat para koruptor jera untuk
melakukan korupsi. Singkatnya, korupsi masih menjadi ladang bagi para oknum
yang tidak bertanggung jawab. Lebih parahnya, Indonesia masuk ke dalam daftar
negara dengan presentase besar dalam hal korupsi di dunia. Lantas, seperti apa
dampak buruk yang dihasilkan dari korupsi yang sulit dibasmi di tanah air?
Berikut adalah beberapa dampak buruk korupsi bila dilihat dari beragam aspek
sehingga menyadarkan kita bahwa korupsi harus benar-benar dihilangkan di tanah
air.
1. Dari
Segi Demokrasi
Dampak buruk dari korupsi pertama
dilihat dari segi demokrasi. Dampak buruk ini sebenarnya adalah dampak utama
akibat korupsi yang merajalela. Apakah Anda pernah mendengar serangan fajar
pada saat pemilihan umum. Serangan fajar diartikan sebagai langkah yang
dilakukan oleh sejumlah calon tertentu dalam memberikan imbalan berupa uang
bagi siapa saja yang memilihnya saat pemilu berlangsung. Sehingga nantinya ia
akan terpilih dan menduduki jabatan tertentu. Disadari atau tidak, pemberian
uang tersebut sifatnya ialah sogokan. Tidak hanya berupa uang beberapa calon
tertentu juga memberikan barang tertentu kepada masyarakat.
Tujuannya sama yaitu untuk melancarkan
jalannya untuk menduduki suatu jabatan. Apapun bentuk sogokan yang telah
diberikan, hal tersebut adalah salah satu bentuk dari korupsi. Sayangnya,
hingga kini beberapa masyarakat masih kurang teliti dan menganggap uang sogokan
sebagai bentuk penggantian upah kerja selama memilih di TPS. Seperti yang kita
tahu, pada saat pemilu masyarakat akan diliburkan untuk melakukan hak memilih
suara di TPS. Dampak terburuk dari aktifitas tidak jujur ini dirasakan oleh
para calon yang jujur saat pemilu. Bisa saja yang terpilih adalah calon yang
telah melakukan sogokan kepada masyarakat sehingga calon yang jujur dan berkompeten
kalah suara. Padahal dalam hal demokrasi, diperlukan kejujuran sehingga nantinya Indonesia akan menjadi
negara bebas korupsi.
2. Dari
Segi Ekonomi
Dampak buruk selanjutnya ialah dari
segi ekonomi. Dampak buruk yang satu inilah yang sering dikeluhkan oleh
masyarakat di tanah air. Maju tidaknya sebuah negara rupanya biasa diukur
dnegan tingkat ekonomi negaranya. Penelitian membuktikan bahwa makin maju suatu
negara biasanya akan diikuti dengan makin rendahnya tingkat korupsi dalam
negara tersebut. Korupsi memang selama ini sering terjadi di negara-negara
berkembang misalnya Indonesia. Maka tidak heran bila negara-negara berkembang
berada dalam kondisi perekonomian yang tidak baik dan relatif menunjukkan
ketidakstabilan. Bahkan di dalam beberapa kasus, banyak ditemukan perusahaan
yang faktanya memiliki koneksi dengan para pejabat.
Karena itu mereka umumnya masih bisa
bertahan dan merasa dilingdungi dari beragam persaingan. Tetapi, efek dari hal
tersebut ialah perusahaan-perusahaan yang sebenarnya tidak efisien tetap
bertahan dan malah merugikan perekonomian negara. Beberapa ahli ekonomi juga
menyebutkan bahwa buruknya perekonomian di beberapa negara Afrika disebabkan
oleh tingginya tingkat korupsi pada negara-negara tersebut. Para pejabat yang
melakukan korupsi menyimpan uang mereka di berbagai bank yang ada di luar
negeri. Sangat mengerikan bukan? Bahkan beberapa data menyebutkan perihal
besarnya uang simpanan hasil korupsi para pejabat di negara-negara Afrika yang
berada di luar negeri ternyata justru lebih besar bila dibandingkan dengan
hutang negaranya sendiri. Tidak heran lagi bila ada beberapa negara di benua
Afrika yang terlihat sangat terbelakang bila dilihat dari tingkat ekonomi dan
pembangunan infrakstrukturnya. Padahal negara tersebut memiliki kekayaan alam
dan sumber daya alam yang luar biasa.
3. Dari
Segi Kepercayaan
Tidak hanya dari segi keuangan dan
demokrasi saja. Dampak buruk yang terjadi akibat korupsi juga merembet pada
tingkat kepercayaan masyarakat. Krisis kepercayaan barangkali juga bisa terjadi
di tanah air lantaran selama ini kasus korupsi tidak pernah mereda di
Indonesia. Dampak yang satu perlu mendapat perhatian khusus lantaran masyarakat
menjadi kurang percaya lagi terhadap lembaga pemerintah. Bila diposisikan
sebagai pengamat, masyarakat di tanah air saat ini sudah semakin cerdas
terutama dalam menilai sebuah kasus korupsi. Barangkali sebagian dari kita juga
tidak pernah merasa puas dengan tindakan hukum kepada para koruptor. Pasalnya,
banyak sekali koruptor yang menyelewengkan materi dalam jumlah yang tidak
sedikit.
Karena itu, untuk mengupayakan kembali
kepercayaan masyarakat kepada lembaga pemerintah adalah tanggung jawab bersama.
Hukum harus ditegakkan kepada siapa saja yang bersalah. Termasuk dalam hal
mengatasi korupsi. Tindakan korupsi akan terus terjadi bila hukuman untuk para
koruptor tidak terlalu berat. Meski begitu, masyarakat juga perlu mengapresiasi
kinerja KPK dan polisi dalam memburu para koruptor di Indonesia. Apapun
bentuknya, korupsi adalah tindakan yang tidak dibenarkan dan haram dilakukan
oleh siapa saja baik masyarakat maupun pejabat negara.
Apa Saja Penyebab Korupsi antara lain:
1. Faktor Politik
Politik adalah salah satu penyebab terjadinya
korupsi. Hal ini dilihat ketika terjadi instabilitas politik, kepentingan
politis para pemegang kekuasaan, bagkan ketika meraih dan mempertahankan
kekuasaan.
2. Faktor Hukum
Faktor hukum bisa dilihat dari aspek undang-undang
dan sisi lain lemahnya penegakan hukum. Tidak baiknya substansi hukum, mudah
ditemukan dalam aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil, rumusan yang
tidak jelas dan tegas sehingga multi tafsir, kontradiksi, dan overlappingdengan
peraturan lain.
3. Faktor Ekonomi
Salah satu penyebab korupsi yakni terjadinya
korupsi. Hal ini karena pendapatan atau gaji yang tidak mencukupi kebutuhan.
4. Faktor Organisasi
Organisasi yang menjadi korban korupsi biasanya
memberi andil terjadinya korupsi karena membuka pelungan atau kesempatan untuk
terjadinya korupsi. Apabila organisasi tidak membuka peluang sedikitpun bagi
seseorang untuk melakukan korupsi, maka korupsi tidak akan terjadi.
Terimakasih
sudah berkunjung diblog saya semoga dapat membantu pengetahuan teman-teman, see
you
Social
Media:
Instagram
: https://www.instagram.com/intancomaladewii/
Twitter:
https://www.twitter.com/intancomaladewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar